Isuenasional, Jakarta – Provinsi Gorontalo mendapat alokasi Anggaran Bantuan Tambahan (ABT) senilai Rp50,6 miliar untuk mendukung program hilirisasi komoditas perkebunan. Kesepakatan pelaksanaan ABT periode 2025–2027 ditandatangani langsung oleh Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, pada rapat koordinasi di Jakarta, Senin (22/9/2025), yang turut disaksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan, pemerintah pusat telah menyiapkan dana ABT sebesar Rp9,95 triliun untuk tiga tahun ke depan. Anggaran itu difokuskan pada peningkatan produktivitas komoditas perkebunan strategis seperti kelapa, tebu, kopi, kakao, dan lada. Dari program ini, pemerintah menargetkan nilai tambah hingga Rp138,49 triliun.
“Untuk Gorontalo, alokasi dimulai tahun 2026 dengan komoditas kelapa seluas 10 ribu hektar dan tebu 550 hektar. Pada tahun 2027 kembali dialokasikan untuk kelapa seluas 3 ribu hektar. Jika dirupiahkan total nilainya Rp50,6 miliar,” ungkap Gubernur Gusnar.
Rinciannya, pada 2026 sebanyak 5 ribu hektar kelapa dikembangkan di Kabupaten Pohuwato dan 5 ribu hektar di Kabupaten Gorontalo. Untuk komoditas tebu, 400 hektar berada di Kabupaten Gorontalo dan 150 hektar di Kabupaten Boalemo. Sementara pada 2027, kelapa seluas 1.500 hektar dialokasikan di Kabupaten Gorontalo dan 1.500 hektar di Kabupaten Pohuwato.
Selain kelapa dan tebu, Gusnar juga mengajukan usulan pengembangan kakao seluas 3.200 hektar. Kakao Gorontalo dinilai potensial karena sudah menembus pasar ekspor, termasuk ke Jepang melalui Tokyo Food.
“Kami berharap program ini memperkuat hilirisasi perkebunan di Gorontalo, meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus mendongkrak kontribusi daerah pada perekonomian nasional,” pungkasnya.
sumber: Infopublik.id