Isuenasional, Semarang – Pemerintah Kota Semarang kembali melanjutkan program Lapor Semarang Goes to School Volume 2 yang digelar di SMP IT PAPB Semarang. Program ini hadir sebagai tindak lanjut dari meningkatnya jumlah prank call pada layanan darurat Call Center 112, sekaligus mendorong keterlibatan pelajar dalam pembangunan kota.
Berdasarkan data Command Center 112, sepanjang 2025 tercatat 22.021 panggilan, dengan rincian 9.576 laporan darurat, 3.949 laporan informasi, dan 8.496 panggilan prank atau ghost call. Angka prank call itu mencapai 38,58 persen dari total panggilan masuk.
Sub Koordinator Pengelolaan Aspirasi dan Informasi Diskominfo Kota Semarang, Wulan Asih Setyarini, menyebut sebagian besar prank call dilakukan oleh Gen Z yang belum memahami fungsi layanan publik.
“Banyak yang menelpon hanya untuk bercanda, bahkan berkata kasar. Padahal, hal ini berbahaya karena bisa mengganggu layanan untuk masyarakat yang benar-benar darurat,” tegasnya.
Selain mengenalkan Call Center 112, Diskominfo juga memperkenalkan kanal pengaduan Lapor Semar Solusi AWP dan layanan informasi SAVIRA. Program ini menjadi bagian dari komitmen Open Government Partnership Lokal untuk mendorong partisipasi generasi muda sejak dini dalam menyampaikan aspirasi publik.
Kepala Sekolah SMP IT PAPB, Ramelan, menyambut baik kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya menyampaikan aspirasi dengan etika komunikasi yang baik. “Gunakan kanal layanan publik secara tepat agar bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Sementara itu, Fero, siswi SMP Karangturi, mengaku baru mengetahui kanal layanan publik yang tersedia. “Sekarang saya jadi tahu harus melapor ke mana ketika ada kondisi darurat atau kendala pelayanan. Saya akan bagikan informasi ini ke keluarga dan teman-teman,” katanya.
Acara ini juga menghadirkan narasumber dari PPID, Lapor Semar Solusi AWP, dan Command Center 112, serta melibatkan praktik langsung uji panggilan darurat dan simulasi pelaporan. Antusiasme tinggi ditunjukkan para siswa, salah satunya Nyoman dari SMP Ksatrian 1 Semarang yang menilai kegiatan ini sangat bermanfaat.
Ke depan, program Lapor Semarang Goes to School tidak hanya menyasar SMP, tetapi juga SMA hingga komunitas di Kota Semarang, sebagai langkah berkelanjutan membangun kesadaran publik akan pentingnya menggunakan layanan pemerintah secara bijak.