Isuenasional.com, Jakarta – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengapresiasi pagelaran Aniwayang by Desa Timun di Galeri Indonesia Kaya, Sabtu (13/9/2025). Pertunjukan ini menghadirkan inovasi seni dengan menggabungkan wayang kulit tradisional dan format modern yang interaktif.
“Pagelaran ini keren dan gokil habis, inilah yang harus dibudayakan oleh anak-anak Indonesia. Wayang dikemas seimut sehingga anak-anak merasakan keajaiban budaya kita, namun dengan cara berbeda,” ujar Wamen Ekraf Irene. Ia menekankan pentingnya seni budaya yang dekat dengan generasi muda, tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga media pembelajaran yang menyenangkan.
Aniwayang Live kali ini mengusung tema ‘Kenalan Yuk’, memperkenalkan karakter unik Desa Timun seperti Cila, Cili, Cilo, dan Ayam. Lima dalang tampil memeriahkan acara: Daud Nugraha (Cili), Ricca Nugraha (Cila), Hiro Nugraha (Ayam), Carmen Nugraha (Cilo), dan Nasya Hikari (Desa Timun). Pertunjukan ini dihadiri sekitar 150 penonton dari berbagai usia.
Kreator Aniwayang, Daud Nugraha, menjelaskan bahwa konsep ini lahir dari kecintaan terhadap wayang kulit sekaligus upaya melestarikan budaya. “Aniwayang menjadi jembatan bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya tradisional. Harapannya, lahir generasi yang kreatif, bercerita, dan berbudaya,” ujarnya.
Perbedaan utama Aniwayang Live dibanding versi digital di YouTube terletak pada atmosfer pertunjukan. Pagelaran langsung menghadirkan interaksi penonton, musik, dan permainan interaktif yang membuat pengalaman mirip pagelaran wayang kulit tradisional.
Keberadaan Aniwayang membuktikan bahwa inovasi dan pelestarian budaya bisa berjalan beriringan. Seni wayang kulit kini hadir hidup di hati generasi muda tanpa kehilangan makna asli. Pagelaran berikutnya dijadwalkan 4 Oktober 2025 di Museum Wayang, Kota Tua, Jakarta, dan akan digelar secara reguler sebulan sekali.
sumber: ekraf

