Isuenasional, Jakarta — Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menjalin kerja sama strategis untuk mengembangkan sektor pariwisata, khususnya dalam mendukung transformasi Jakarta sebagai kota global. Nota kesepahaman (MoU) tersebut ditandatangani langsung oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Kantor Balai Kota Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Menteri Pariwisata menyatakan antusiasmenya terhadap kerja sama ini, yang dinilai membuka peluang besar untuk sinkronisasi program promosi, event, hingga penataan kota. “Hari ini kami sangat senang menjalin kerja sama dengan Bapak Gubernur. Banyak hal yang bisa disinergikan untuk memperkuat posisi Jakarta sebagai destinasi wisata unggulan,” ujar Widiyanti.
Jakarta sendiri memiliki posisi strategis dalam ekosistem pariwisata nasional. Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pariwisata Jakarta tercatat sebagai yang terbesar kedua secara nasional, sekaligus menjadi pintu gerbang utama kedatangan wisatawan mancanegara.
Gubernur Pramono Anung menyambut positif kerja sama ini dan menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. Ia menyoroti pengelolaan sampah di destinasi wisata sebagai salah satu isu yang bisa diatasi bersama. “Sampah yang dulunya jadi momok, kini bisa jadi solusi bagi pembangunan kota,” katanya.
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek penting seperti pengembangan destinasi, penyelenggaraan event dan MICE, peningkatan SDM pariwisata, hingga promosi untuk meraih predikat pariwisata internasional. Tak hanya itu, ruang lingkupnya juga meliputi kolaborasi pemasaran, investasi, serta pemanfaatan data dan informasi.
Sebelumnya, pada Februari 2025, Kemenparekraf telah menggulirkan program “Gerakan Wisata Bersih” di kawasan Kota Tua Jakarta. Aksi ini berhasil mengumpulkan 3,2 ton sampah dengan melibatkan lebih dari 1.000 peserta dari berbagai elemen masyarakat.
Diharapkan, sinergi antara Kemenparekraf dan Pemprov DKI ini mampu mendongkrak target nasional kunjungan wisata tahun 2025, yaitu 14,6–16 juta wisatawan mancanegara dan 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara.
Sumber: kemenpar

