Isuenasional, Solo — Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota seluruh Indonesia resmi ditutup oleh Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo, Solo, Sabtu (25/10/2025).
Dengan mengusung tema “Olahraga Menyatukan Kita”, Rakornas kali ini menegaskan kembali semangat kolaborasi dan pengabdian para pengurus KONI daerah dalam membina atlet dari tingkat kota menuju prestasi nasional dan internasional.
“Pengorbanan saudara-saudara menjadi Ketua KONI Kota adalah pengabdian luar biasa. Kita semua adalah pelayan para atlet, pelatih, dan organisasi olahraga,” ujar Marciano dalam sambutan penutupan.
Marciano menegaskan, KONI Kota merupakan ujung tombak pembinaan atlet nasional. Dari kompetisi tingkat kabupaten dan kota lahir bibit-bibit unggul yang kelak mengharumkan nama bangsa di ajang internasional.
“Saudara-saudara terlibat langsung dalam proses rekrutmen atlet. Mereka yang ditemukan dari kejuaraan daerah inilah yang nantinya membawa nama bangsa,” tambahnya.
Selain itu, Marciano juga menekankan pentingnya penerapan Sport Science dalam pembinaan atlet di daerah. Menurutnya, sinergi antara dunia olahraga dan akademisi harus diperkuat agar peningkatan prestasi atlet berjalan secara ilmiah dan berkelanjutan.
“Penerapan Sport Science menjadi penting untuk meningkatkan kualitas pembinaan. Pengabdian akademisi harus diwadahi melalui kolaborasi dengan dunia olahraga,” tegasnya.
KONI juga mendorong peran aktif sektor swasta dan masyarakat dalam ekosistem olahraga nasional. Dukungan lintas sektor dinilai akan memperluas pembiayaan, memperkuat pembinaan, dan menciptakan kompetisi yang berkelanjutan.
“Olahraga adalah pemersatu bangsa. Semua pihak berhak mengabdi—baik swasta, akademisi, maupun masyarakat,” ujar Marciano.
Dalam kesempatan itu, Marciano memberikan apresiasi kepada Kota Surakarta sebagai tuan rumah Rakornas. Ia menyebut Solo sebagai kota bersejarah dalam dunia olahraga nasional, dari penyelenggaraan Pekan Olahraga Ikatan Sport Indonesia (ISI) tahun 1938 hingga menjadi tuan rumah PON pertama pada 1948.
“Surakarta adalah kota bersejarah dalam dunia olahraga nasional. Dari sini semangat kebangkitan olahraga Indonesia lahir,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Forum KONI Kota Seluruh Indonesia Letkol (Purn) Hamka Handaru menegaskan bahwa pembinaan atlet daerah menjadi fondasi utama prestasi nasional.
“Atlet hebat selalu berawal dari daerah. Maka penguatan pembinaan di tingkat kota menjadi langkah strategis,” ujarnya.
Rakornas ini menjadi momentum konsolidasi kebijakan pembinaan olahraga daerah menuju Indonesia Emas 2045. Sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Prabowo–Gibran, pembinaan olahraga di daerah diarahkan untuk memperkuat daya saing global, mencetak atlet berkarakter, serta membuka lapangan kerja melalui ekonomi olahraga.
sumber: Infopublik.id

