Isuenasional, Bandung – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam proses hilirisasi UMKM. Digitalisasi tidak hanya sebatas pemasaran daring, tetapi juga mencakup rantai produksi, distribusi, hingga sistem traceability produk yang menjadi standar global.
Pernyataan ini disampaikan oleh Asisten Deputi Bidang Produksi dan Digitalisasi Usaha Kecil, Ali, saat membuka kegiatan Pengembangan Produk Melalui Digitalisasi Bagi Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat di Bandung, Jumat (12/9).
“Selama ini UMKM Go Digital sering dipersepsikan sebatas pencatatan keuangan dan pemasaran online. Padahal, digitalisasi juga krusial dalam memperkuat hilirisasi, mulai dari pencatatan produksi, distribusi bahan baku, hingga pemenuhan standar internasional,” kata Ali.
Meski begitu, ia mengakui tantangan masih besar, mulai dari rendahnya literasi digital, keterbatasan investasi alat produksi, hingga minimnya pendampingan teknis berkelanjutan. Karena itu, Kementerian UMKM menekankan perlunya membangun ekosistem digital inklusif yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, dan komunitas UMKM.
Melalui kegiatan ini, Kementerian UMKM berharap dapat meningkatkan daya saing usaha kecil, sejalan dengan amanat RPJMN 2024–2029 yang menekankan hilirisasi dan digitalisasi sebagai strategi utama.
“Mayoritas UMKM masih mengandalkan peralatan manual atau semi-manual, sehingga produktivitasnya rendah. Dengan teknologi digital, kita dorong percepatan hilirisasi agar produk UMKM punya nilai tambah lebih tinggi,” tegas Ali.
Acara ini menghadirkan narasumber dari kementerian/lembaga, akademisi, profesional IT, dan penggiat UMKM. Diskusi yang berlangsung diharapkan melahirkan rekomendasi konkret untuk mempercepat transformasi digital.
Dalam praktiknya, Kementerian UMKM juga menyiapkan platform digital berbasis Public-Private Partnership yang akan bersinergi dengan LLP-KUKM (SMESCO) sebagai BLU Kementerian UMKM. Platform ini ditargetkan menjadi tulang punggung ekosistem digital, memudahkan pelaku UMKM mengakses teknologi, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas pasar.
“Harapan kami, platform ini bisa jadi fondasi ekosistem digital UMKM yang inklusif dan kolaboratif, sehingga usaha kecil lebih siap bersaing di pasar global,” tutup Ali.
sumber: UMKM

