Close Menu
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
Isue Nasional – AKtual,Informatif,TerpercayaIsue Nasional – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Subscribe
Isue Nasional – AKtual,Informatif,TerpercayaIsue Nasional – AKtual,Informatif,Terpercaya
Beranda » GKR Bendara Satukan Budaya, Healing, dan Ekonomi Hijau di JCWF 2025
Berita Unggulan

GKR Bendara Satukan Budaya, Healing, dan Ekonomi Hijau di JCWF 2025

IsueNasionalBy IsueNasionalAgustus 12, 2025Tidak ada komentar3 Mins Read
Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
Jogja Cultural Wellness Festival 2025 hadirkan perpaduan budaya, healing, dan pariwisata berkelanjutan. Ikon baru Jogja siap mendunia. Foto: Istimewa
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Isuenasional, Yogyakarta — Yogyakarta kembali menegaskan posisinya sebagai pusat inovasi pariwisata Indonesia melalui Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) 2025, sebuah perhelatan yang menyatukan konsep kesehatan holistik (wellness), kekayaan budaya, serta gerakan komunitas lokal.

Festival yang akan berlangsung sepanjang November 2025 ini diinisiasi oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY sekaligus Putri Keraton Yogyakarta, dengan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Tidak hanya menjadi ajang hiburan, JCWF hadir sebagai strategi kebudayaan yang menempatkan wellness sebagai bagian dari identitas baru pariwisata Yogyakarta.

Gerakan Akar Rumput yang Mendunia

GKR Bendara menjelaskan bahwa ide JCWF berangkat dari realitas yang ia temukan dua tahun lalu. “Saya terkejut, ternyata komunitas wellness di Jogja sangat banyak. Tapi sayangnya, mereka belum terkoneksi dengan industri pariwisata,” ujarnya saat konferensi pers di Ndalem Poenakawan, Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 71, Yogyakarta.

Menurutnya, festival ini bukan program yang dibuat dari atas ke bawah, melainkan gerakan yang tumbuh dari energi komunitas. “Kami ingin menampilkan kekuatan masyarakat, bukan hanya budaya Keraton. Harapannya, festival ini bisa memperpanjang masa tinggal wisatawan dan memberi warna baru bagi pariwisata Indonesia,” tambahnya.

Foto: Istimewa

Program Tematik yang Berlapis

JCWF 2025 mengusung konsep Tematik Weekend, di mana setiap Sabtu dan Minggu terakhir di bulan November akan diisi dengan ragam kegiatan yang mempertemukan dimensi kesehatan fisik, mental, dan spiritual:

Workshop & Mini Class — Belajar budaya, mental health, serta prinsip keberlanjutan langsung dari praktisi dan narasumber berpengalaman.

Travel Healing Space — Terapi penyembuhan, meditasi terpandu, dan sesi relaksasi untuk pengunjung.

Marketplace Komunitas — Produk UMKM lokal, kuliner sehat, kerajinan tangan, dan ramuan herbal tradisional.

Instalasi Seni & Musik — Kolaborasi seniman lokal dan internasional menciptakan ruang interaksi artistik.

Tiket Masuk Bernilai Lingkungan

Salah satu terobosan unik JCWF adalah sistem tiket masuk non-uang. Tahun lalu, pengunjung dapat masuk dengan menukarkan 7 botol plastik bersih, dan skema ini akan kembali diberlakukan. Inovasi ini bukan sekadar gimmick, tetapi simbol nyata komitmen festival terhadap keberlanjutan lingkungan dan circular economy.

Kolaborasi Lintas Wilayah

Tahun ini, JCWF masuk dalam kalender resmi Wonderful Indonesia dan akan menjadi ruang kolaborasi antara Keraton Yogyakarta, Keraton Solo, pemerintah daerah, komunitas, dan pelaku industri pariwisata. Dukungan lintas sektor ini memperkuat posisi Yogyakarta sebagai pusat gerakan wellness nasional, dengan visi jangka panjang untuk menjadi destinasi berkelas dunia.

Puncak Festival dan Hari Wellness Nasional

Puncak festival akan berlangsung pada 1 November 2025, yang sekaligus akan ditetapkan sebagai Hari Wellness Nasional. Penetapan ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam pengembangan industri wellness di Indonesia, sekaligus membuka peluang kolaborasi internasional.

“Kami ingin dunia mengenal Jogja bukan hanya karena Candi Prambanan atau gudeg, tapi juga sebagai tempat penyembuhan yang sesungguhnya — bagi tubuh dan jiwa,” pungkas GKR Bendara, Ketua BPPD DIY.

#BudayaJogja #EcoTourism #FestivalJogja2025 #HariWellnessNasional #HealingJogja #JogjaWellnessFestival #PariwisataJogja #WellnessTourism #WisataBerkelanjutan #WonderfulIndonesia
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Previous Article50 Tahun Hubungan Diplomatik, Peru Jadi Mitra Strategis Indonesia di Kawasan Pasifik
Next Article Wisata Masa Depan: Produk Bukan Lagi Fokus, Tapi Pengalaman Bermakna
IsueNasional
  • Website

Related Posts

Berita Unggulan

Mahasiswa University of Melbourne Pelajari Kebijakan Sosial Kota Yogyakarta Lewat Joint Course UGM

November 14, 2025
Berita Unggulan

Kubu Raya Siapkan Sistem One Way di Sungai Raya Dalam untuk Atasi Kemacetan dan Dukung Wisata Kuliner

November 14, 2025
Berita Unggulan

Kemenag Digitalisasi Arsip Bersejarah: Akta Nikah Jawa Hanacaraka 1879–1898 Resmi Diserahkan ke ANRI

November 14, 2025
Add A Comment

Comments are closed.

Berita Terbaru

Mahasiswa University of Melbourne Pelajari Kebijakan Sosial Kota Yogyakarta Lewat Joint Course UGM

November 14, 2025 Berita Unggulan

Kubu Raya Siapkan Sistem One Way di Sungai Raya Dalam untuk Atasi Kemacetan dan Dukung Wisata Kuliner

November 14, 2025 Berita Unggulan

Kemenag Digitalisasi Arsip Bersejarah: Akta Nikah Jawa Hanacaraka 1879–1898 Resmi Diserahkan ke ANRI

November 14, 2025 Berita Unggulan
Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
Populer

Neezzar Sayddan: “Crazy Maestro” yang Menyulap Kegilaan Jadi Jalan Pencerahan

Oktober 26, 202559 Views

Penuh Keceriaan! Kids Fun Yogyakarta Jadi Surga Baru Liburan Keluarga di Jogja

Oktober 29, 202518 Views

Kolaborasi Pariwisata DIY: Budaya Lokal Dibangkitkan Lewat Teknologi

Juli 29, 202517 Views
Terbaru

Mahasiswa University of Melbourne Pelajari Kebijakan Sosial Kota Yogyakarta Lewat Joint Course UGM

November 14, 2025

Kubu Raya Siapkan Sistem One Way di Sungai Raya Dalam untuk Atasi Kemacetan dan Dukung Wisata Kuliner

November 14, 2025

Kemenag Digitalisasi Arsip Bersejarah: Akta Nikah Jawa Hanacaraka 1879–1898 Resmi Diserahkan ke ANRI

November 14, 2025
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
© 2025 isuenasional.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.