Sleman, Isuenasional – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, melakukan panen jagung bersama Kelompok Tani Ngudi Rejeki di Padukuhan Banyu Urip, Kalurahan Margoagung, Kapanewon Seyegan, pada Rabu (12/11).
Dalam kesempatan itu, Danang menyampaikan bahwa jagung merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang berperan besar dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Ia menyebutkan, pada tahun 2024 luas panen jagung di Kabupaten Sleman mencapai 4.585 hektare, dengan produksi lebih dari 33 ribu kuintal dan produktivitas rata-rata 73,66 kuintal per hektare.
“Ke depan, saya harap budidaya jagung maupun komoditas pertanian lainnya di Kelompok Tani Ngudi Rejeki semakin berkembang dengan teknik yang lebih efektif dan efisien, sehingga hasil yang diperoleh bisa lebih optimal,” ujar Danang.
Menurut Danang, kegiatan panen bersama seperti ini tidak hanya menjadi ajang syukur atas hasil panen, tetapi juga sarana dialog dan kolaborasi antara petani dan pemerintah. Melalui pertemuan langsung, kata dia, pemerintah bisa mendengar langsung masukan, kendala, dan kebutuhan petani, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan berdampak nyata terhadap produktivitas pertanian.
“Dengan komunikasi dua arah seperti ini, kita bisa memastikan program dan bantuan pemerintah sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan,” tambahnya.
Sementara itu, Perwakilan Kelompok Tani Ngudi Rejeki, Supriyono, melaporkan bahwa pada tahun 2025 kelompoknya menerima bantuan benih jagung pionir sebanyak 2 kuintal (200 kilogram) dari Pemkab Sleman melalui Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan.
Luas lahan tanam jagung di wilayah Banyu Urip mencapai 15 hektare, dengan estimasi hasil produksi sekitar 11,14 ton jagung pipil atau jagung kering.
“Alhamdulillah hasil panen tahun ini bisa dinikmati petani. Namun kami masih perlu bimbingan dari Pemkab Sleman, Pemda DIY, dan Pemerintah Pusat agar produktivitas bisa terus meningkat,” ujar Supriyono.
Melalui kolaborasi dan dukungan berkelanjutan, diharapkan sektor pertanian Sleman semakin produktif dan berdaya saing, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.

