Close Menu
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
Isue Nasional – AKtual,Informatif,TerpercayaIsue Nasional – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Subscribe
Isue Nasional – AKtual,Informatif,TerpercayaIsue Nasional – AKtual,Informatif,Terpercaya
Beranda » Neezzar Sayddan: “Crazy Maestro” yang Menyulap Kegilaan Jadi Jalan Pencerahan
Berita Unggulan

Neezzar Sayddan: “Crazy Maestro” yang Menyulap Kegilaan Jadi Jalan Pencerahan

IsueNasionalBy IsueNasionalOktober 26, 2025Tidak ada komentar3 Mins Read
Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
Crazy Maestro Neezzar Sayddan menggugah kesadaran lewat perpaduan seni, spiritualitas, dan “kegilaan” yang mencerahkan. foto: Istimewa
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Isuenasional, Yogyakarta – Dalam diri Neezzar Sayddan, yang dijuluki Crazy Maestro, terdapat paradoks yang justru melahirkan keseimbangan: antara disiplin dan kebebasan, antara ilmu dan laku, antara kegilaan dan pencerahan. Julukan Crazy Maestro bukan sekadar label eksentrik, melainkan simbol dari keberanian untuk menembus batas kesadaran konvensional, menantang cara berpikir linear yang sering membatasi manusia pada sekat logika dan dogma.

Sebagai Guru Besar Padepokan Pancaroba, ia menempatkan dirinya bukan di menara gading spiritualitas, melainkan di tanah kehidupan yang senantiasa berubah, pancaroba, masa transisi di mana segala sesuatu diuji, ditelanjangi, dan diperbaharui. Dalam pandangannya, kesadaran sejati lahir justru ketika manusia berani menghadapi kegamangan dirinya. “Urip iku owah, owah iku urip,” katanya, mengutip pepatah Jawa kuno: hidup adalah perubahan, dan perubahan adalah tanda kehidupan itu sendiri.

Neezzar memadukan seni bela diri, pengendalian emosi, dan disiplin spiritual dalam satu sistem yang bukan hanya melatih tubuh, tetapi juga menyembuhkan jiwa. Ia melihat tubuh bukan sekadar alat fisik, melainkan “instrumen kesadaran”, sebuah medium tempat energi, perasaan, dan pikiran menari dalam harmoni. Dalam setiap gerak, tarikan napas, hingga resonansi suara yang ia latih, terkandung filosofi penyatuan diri, antara cipta, rasa, karsa, dan karya.

Ia sering berkata dalam kelasnya:

“Kegilaan adalah pintu. Masalahnya, banyak orang takut membuka pintu itu, karena di baliknya ada cermin yang menampakkan siapa dirinya sebenarnya.”

Kegilaan yang dimaksud Neezzar bukanlah kehilangan akal, melainkan keberanian untuk menembus batas mind conditioning yang selama ini meninabobokan manusia. Ia mengajarkan bahwa spiritual awakening bukan hasil meditasi panjang semata, tetapi buah dari kesediaan untuk “terbakar” oleh pengalaman hidup. “Sapa sing wani kobong, bakal dadi geni,” ujarnya, mengutip petuah leluhur: siapa yang berani terbakar, akan menjadi api itu sendiri.

Secara akademik, pendekatan Neezzar terhadap kesadaran memiliki kedekatan dengan gagasan embodied cognition, bahwa pikiran bukan entitas abstrak, melainkan berakar dalam pengalaman tubuh. Dalam kerangka wellness, pendekatannya merepresentasikan integrasi antara somatik (tubuh), psikis (jiwa), dan noetik (kesadaran). Ia tidak hanya berbicara tentang penyembuhan, tetapi tentang “pembebasan”, sebuah proses dekolonisasi diri dari struktur batin yang mengekang.

Di ruang-ruang pelatihannya, antara tawa, teriakan, dan kesunyian, para murid belajar untuk “menjadi manusia sepenuhnya”. Ia mengajak setiap orang menafsir ulang keseimbangan: bukan dalam artian statis, tetapi dalam dinamika yang hidup. Dalam filsafat Jawa, konsep ini serupa dengan “sangkan paraning dumadi”, pencarian asal dan tujuan keberadaan manusia.

Sebagai seniman tradisional, Neezzar tidak memisahkan kesenian dari kesadaran. Bagi dia, musik gamelan, tembang, atau gerak silat bukan sekadar ekspresi estetika, melainkan ritual untuk menyelaraskan diri dengan irama semesta. Ia menyebutnya sebagai “Seni Kesadaran Nusantara”, sebuah jalan pengembalian manusia pada ritme aslinya, yang senantiasa harmonis dengan alam dan sumber kehidupan.

Di tengah dunia modern yang serba tergesa, Neezzar hadir seperti paradoxical teacher, gila tapi jernih, keras tapi lembut, jenaka tapi dalam. Ia menantang sekaligus mengundang. Ia tidak menuntun dengan doktrin, tetapi menggugah lewat pengalaman. Dalam dirinya, kita melihat bahwa kesadaran bukan puncak, melainkan proses tak berkesudahan; bahwa kegilaan, dalam pengertian spiritual, justru bisa menjadi jembatan menuju kebijaksanaan.

“Kawruh sejati iku ora bisa diwulang, mung bisa dialami,” katanya lirih.
Pengetahuan sejati tidak dapat diajarkan, hanya bisa dialami. (Ist)

#CrazyMaestro #EmbodiedCognition #FilsafatJawa #KesadaranDiri #NeezzarSayddan #PadepokanPancaroba #Pencerahan #SeniKesadaranNusantara #SpiritualitasJawa #Wellness
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Previous ArticlePrabowo Restui Pembentukan Ditjen Pesantren, Bukti Nyata Perhatian Negara bagi Santri
Next Article Presiden Prabowo: Persatuan ASEAN Adalah Strategi Nyata Hadapi Ketegangan Global
IsueNasional
  • Website

Related Posts

Berita Unggulan

Mahasiswa University of Melbourne Pelajari Kebijakan Sosial Kota Yogyakarta Lewat Joint Course UGM

November 14, 2025
Berita Unggulan

Kubu Raya Siapkan Sistem One Way di Sungai Raya Dalam untuk Atasi Kemacetan dan Dukung Wisata Kuliner

November 14, 2025
Berita Unggulan

Kemenag Digitalisasi Arsip Bersejarah: Akta Nikah Jawa Hanacaraka 1879–1898 Resmi Diserahkan ke ANRI

November 14, 2025
Add A Comment

Comments are closed.

Berita Terbaru

Mahasiswa University of Melbourne Pelajari Kebijakan Sosial Kota Yogyakarta Lewat Joint Course UGM

November 14, 2025 Berita Unggulan

Kubu Raya Siapkan Sistem One Way di Sungai Raya Dalam untuk Atasi Kemacetan dan Dukung Wisata Kuliner

November 14, 2025 Berita Unggulan

Kemenag Digitalisasi Arsip Bersejarah: Akta Nikah Jawa Hanacaraka 1879–1898 Resmi Diserahkan ke ANRI

November 14, 2025 Berita Unggulan
Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
Populer

Neezzar Sayddan: “Crazy Maestro” yang Menyulap Kegilaan Jadi Jalan Pencerahan

Oktober 26, 202559 Views

Penuh Keceriaan! Kids Fun Yogyakarta Jadi Surga Baru Liburan Keluarga di Jogja

Oktober 29, 202518 Views

Kolaborasi Pariwisata DIY: Budaya Lokal Dibangkitkan Lewat Teknologi

Juli 29, 202517 Views
Terbaru

Mahasiswa University of Melbourne Pelajari Kebijakan Sosial Kota Yogyakarta Lewat Joint Course UGM

November 14, 2025

Kubu Raya Siapkan Sistem One Way di Sungai Raya Dalam untuk Atasi Kemacetan dan Dukung Wisata Kuliner

November 14, 2025

Kemenag Digitalisasi Arsip Bersejarah: Akta Nikah Jawa Hanacaraka 1879–1898 Resmi Diserahkan ke ANRI

November 14, 2025
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
© 2025 isuenasional.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.